"Apa kau mengingat ku?" tanya gadis itu.
Si anak menatap sebentar, kemudian berucap dengan ramah.
"Kakak yang menangis di gang waktu itu?" tanyanya menebak.
Sebenarnya ia agak malu ketika mendengar hal itu, namun ia berusaha untuk tetap santai. sambil tertawa.
"Ya, benar, kakak ingin mengucapkan terima kasih."
"Eh? oh iya, terima kasih kembali," ucapnya. meski bingung ia berterima kasih untuk apa.
Melihat anaknya tengah bicara dengan seseorang, ia pun mendekat, dan menyadari itu gadis yang waktu itu.
Dan kemudian kedua orang tua gadis itu pun mendekat.
ia juga mengucapkan terima kasih pada anak itu. Si anak memanggilnya ayahnya karena merasa malu.
"Apa dia ayahmu?" tanya ayah si putri.
"Ya benar."
"Apa pekerjaan mu?"
"Aku serabutan."
"Bagaimana kalau menjadi keamanan di rumah kami? kebetulan kami kekurangan pihak keamanan." ucap pria itu.
"Aku?"
"Ya, aku pastikan gajinya cukup."