Cannon menatap siluet tubuhnya. Tak nampak Kumal lagi ia.
Rambutnya di sisir rapi, maka nampaklah ketampanan dia. Bahkan sempat di cukur juga rambutnya yang agak gondrong, gayanya mirip anak polos yang tidak tahu apa-apa, belum lagi gaya berpakaiannya, orang yang melihatnya pasti berpikir bahwa ia pasti bocah malang yang bisa ditipu dengan mudah, walau memang itu tujuannya.
Hari ini, mereka akan menjalankan rencana sesuai yang Cannon inginkan waktu itu. Ada seseorang yang ingin ia balaskan dendam.
Ia tak bisa diam saja. Jika diam akan ada banyak korban lain.
Rumah nya berada di dekat sini. Ia tak sengaja melihatnya kemarin. Kebetulan sekali.
Tapi jika malam. Si tua itu akan pergi ke rumah lain. Bukan rumah sembarangan tentunya. Sama seperti tempat Billar mencari mangsa.
Ia menyakinkan dirinya untuk tidak takut. Lagipula ada Dexa dan Billar yang akan menolongnya. Mereka sudah jadi satu tim sekarang .