Tali pancingan bergerak-gerak dari dasar sungai. Mave tersenyum senang karena melihat hal itu, pertanda ada ikan yang memakan umpannya. Tak perlu menunggu waktu lama.
"Dapat," kekehnya riang.
Zed melirik ke arahnya sambil mengacungkan jempolnya. Tak lama, kailnya juga ikut bergerak. Buru-buru ia menarik pancingannya, ikan di sini besar-besar sekali rupanya.
"Woahhh, ini baru memancing namanya," ujar Zed.
Sejam lalu, Zed bernisiatif mengajak Mave untuk memancing karena bosan. Terlebih ia juga pada akhirnya tak bisa tidur juga, sementara Mave sendiri sudah selesai membantu si kakek mencabuti rumput liar.
Mave menyetujuinya, ia juga belum bisa tidur, lagipula sebenarnya ia juga sudah gatal tangannya ingin menangkap ikan-ikan yang banyak berseliweran itu.
Di distrik dulu, ikan kecil pun menjadi rebutan bagi mereka.
Sebab ikan termasuk salah satu jenis yang sulit di dapatkan. Orang kaya mana mau makan ikan dari sungai kotor, hingga warga miskin lah yang menangkap itu.