Dia dibiarkan tergolek begitu saja. Tak ada yang peduli padanya meski banyak yang berlalu lalang kala itu.
Ia seperti kasat mata, beberapa melihatnya namun pura-pura, sebab tak ingin kena masalah.
Billar hanya menatap dari jauh, ia masih sama. Tetap berada di sana tanpa beranjak sedikit pun bahkan ketika Dexa susah lama pergi.
"Tuan? Anda butuh sesuatu?" tanya seorang pelayan perempuan padanya dengan sopan.
Billar tak melihat ke arahnya, meski pakaian yang dikenakan perempuan itu tak pantas.
Sengaja memang sebagai daya tarik pengunjung untuk makan di sana.
Para pelayan wanita disuruh memakai pakaian minim dan jalan melengok. Penampilan adalah nomor satu meski rasa masakan jauh dari kata lezat.
dan kebanyakan tempat makan memang seperti itu di sana, belum lagi tingkah pelanggan pria yang kadang tangannya menjalar ke mana-mana, entah itu bagian belakang mau pun depan.