Ruangan itu terbilang kecil namun cukup bersih, ada sebuah ranjang kayu berukuran sedang yang sedari tadi dilirik oleh Cannon.
"Apa yang kita lakukan di sini?" tanyanya mulai kebingungan sebab Dexa hanya mengatakan untuk menunggu, sementara dirinya mengintip dari sela sela dinding yang bolong.
"Diam dan tunggu saja."
Sepertinya kali ini, Billar lebih lama dari biasanya. Mungkin ada beberapa hal yang mengganjal, seperti orang yang brutal, mereka yang tak mau jauh jauh atau berbuat seenaknya.
Telinga Dexa cukup tajam jika ada suara.
Dari kejauhan, ia bisa melihat Billar dan seorang pria gendut yang mengikutinya.
"Cepat sembunyi di belakang pintu dan jangan bersuara," kata Dexa.
Cannon yang penurut langsung mengikuti hal yang di suruh oleh Dexa tanpa bertanya.
Ada suara asing mendekat, dari langkahnya sepertinya itu dua orang.
Begitu pintu tertutup, ada kain yang menutupi tempat Cannon bersembunyi. Hingga ia hanya bisa melihat dari balik tabir, ia menyikapnya sedikit.