"Jadi maksudmu kau ingin tinggal di tempat seperti distrik Sebelumnya? Ayolah kau bahkan terlihat bersenang senang di sini," sindir Theodore mulai kesal. Ia sama sekali tidak setuju dengan ucapan yang lain.
"Bukan begitu, kita hampir tewas di hutan mati, jaraknya tak terlalu jauh dari sini, kau bahkan bisa melihatnya lalu tempat ini seperti tak punya celah?" balas Zed.
"Theo, rasanya mustahil kakek itu tak pernah ke hutan mati, dia bahkan terkejut ketika tahu kita berasal dari sana." Sambung Mave menambahkan, bukan bermaksud curiga tanpa alasan.
Beruntung hujan deras ini membuat suara mereka teredam, jika tidak akan sangat tidak sopan ribut di tempat orang lain. Apalagi ini menyangkut sang pemilik rumah.
"Kalian lihat sendiri, kakek itu hebat dalam segala hal." balas Theodore.
"Ya, tapi sekarang ia memakai tongkat, tapi lumbung padinya banyak. Menurutmu dia melakukannya seorang diri?" Balas Zed.
"Kan kakek itu meski tua tapi begitu lincah."