Ia tak tahu harus bersikap seperti apa.
Sampai di rumah pun
Cannon hanya menatap uang yang diberikan kepadanya. Baru kali ini ia bisa memegang uang sebanyak itu. Dexa menanyakan kenapa pemuda tersebut hanya diam, bukankah seharusnya ia senang.
Pemuda itu tersenyum sembari menyerahkan uang itu kembali pada Dexa, sambil mengatakan agar uang itu digunakan untuk biaya makan saja.
Dexa berkata apa Cannon tak ingin membeli apa pun? Seperti pakaian.
Dan setelahnya Cannon langsung pergi ke kamar.
Ia tersenyum sambil memperlihatkan tumpukan pakaian yang diberikan oleh Billar. Itu sudah cukup baginya.
"Billar yang memberikan itu padamu?" tanyanya tak percaya.
"Iya, bagi saya ini sudah cukup."
Dexa mengganguk, ia menghormati keputusan itu.
Baru setelahnya ia tertawa karena tak menyangka Billar memberikan pakaian untuk Cannon. Sepertinya sengaja dibeli, bukan pakaian bekas Billar, sebab ia sudah hafal sekali baju-baju pria itu karena kadang meminjamnya terkadang.
