Awalnya ia bingung kenapa diajak keluar. Ia pikir mungkin karena ia akan diajak untuk berkerja, jadi ia tenang-tenang saja dan menurut, lagipula ia memang sudah bosan di rumah terus, ia ingin membantu.
Tapi rupanya dugaannya itu salah, bukan pergi bekerja tapi diajak makan di luar.
Makan malam tiba. Cannon mengerjap bingung. Ia bersama dengan enam orang lainnya. Tempat itu berada di depan rumah tuannya dahulu. Orang yang memperkerjakannya sebagai budak.
Awalnya ia sungguh tak menduga jika Billar mengizinkannya tinggal. Sementara Dexa tersenyum karena ia sudah menduganya. Billar memang kerap kali menolong orang, namun untuk kasus Cannon agaknya itu sedikit berbeda. Sepertinya Cannon mengingatkannya dengan adiknya.
"Kenapa diam saja?" tanya Dexa menegur Cannon yang hanya diam saja, sementara yang lain sudah mulai makan.
Ini pertama kalinya ia bisa duduk di sana. Di kursi pelanggan.
Ia merasa tidak pantas duduk bersama mereka. Jujur saja Cannon memang rendah diri.