Adrian mengetatkan rahangnya. Dia tak bisa lagi menahan amarah yang semakin memuncak akibat negosiasi yang gagal. Melihat Sophia yang tak sadarkan diri dengan wajah dipenuhi lebam membiru sudah bisa menjelaskan bahwa keadaannya buruk.
Bagaimana Radit bisa memperlakukan Sophia dengan seenaknya?
Awalnya Adrian merasa sedikit tenang karena seseorang yang terlibat dalam penculikan Sophia, bukan berasal dari musuhnya.
Tapi setelah mengetahui bahwa dugaannya salah kaprah, Adrian kembali dilanda amarah yang membara.
Radit memicingkan matanya setelah melihat banyak orang mengepungnya. Sudah bisa dipastikan kalau mereka semua merupakan rekan Adrian.
Radit mengatupkan giginya. "Dasar brengsek! Ternyata kau tak lebih dari seorang pecundang!"
Kening Adrian tampak berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Pecundang? Sepertinya sebutan itu jauh lebih cocok untukmu."
