Sophia tersentak kaget. Awalnya dia merasa takut, namun kali ini perasaan marah justru lebih menguasainya. Apa suaminya datang hanya untuk menghina?
Sophia mengepalkan tangannya dengan erat. Mencoba untuk menekan rasa amarah yang secara perlahan semakin besar. Sedangkan Radit, tanpa rasa bersalah sedikitpun masih menatapnya dengan tatapan meremehkan.
"Jika kedatanganmu kemari hanya untuk menghinaku, pergilah." sentak Sophia. Tanpa basa-basi langsung mengusirnya sosok pria menyebalkan yang masih menjadi suaminya.
Radit yang mendengar hal itu sontak mengetatkan rahangnya. Merasa tak terima karena diusir begitu saja padahal kedatangannya kali ini bukan dengan niat untuk berdebat.
"Kamu mengusirku, begitu?"
Sophia melirik sekilas. Sungguh dia malas untuk berdebat dengan suaminya.
Radit mengerutkan keningnya, dia mengusap wajahnya dengan kasar. "Hah, sial." umpatnya lirih.