Bruak! Bruak! Bruak! Bruakkkk!!"
Alhasil rak-rak itu saling menabrak dan menghasilkan kekacauan. Semua makanan yang berada di rak, berjatuhan dan berantakan di lantai.
Pintu ditutup dengan tangan zombi yang saling berkumpul di sela pintu. Suara raungan menggema di dalam gedung dan terdengar jelas dari luar. Iko meminjam parang kebanggan Boni, ia lalu menebas semua tangan zombi dengan tak kenal ampun.
Tangan-tangan zombi yang ingin menggapai itu jatuh satu persatu, dari tangan yang masih terlihat mulus hingga yang berwarna kecoklatan, perpaduan dari darah dan debu yang mengering.
"BRUAK!"
Akhirnya pintu dapat ditutup sempurna. Darah hitam kental keluar dari bawah folding gate. Para zombi itu menggebrak pintu dan jendela kaca dengan sekuat tenaga. Jika seperti ini terus, maka rencana mereka bisa gagal.
Iko terdiam sejenak, ia memikirkan apa yang harus dilakukan. Sebab tak mungkin ia meninggalkan tempat yang penuh makanan itu begitu saja tanpa hasil.