Rasa damai itu tak berlangsung lama. Para zombi yang mulai kehilangan mangsa di tengah kota, beralih ke daerah pinggiran. Masuk ke desa-desa dengan bermodalkan suara-suara samar dan gerakan sekilas. Zombi yang tersebar di seluruh tempat, membuat para orang yang berada di persembunyian masing-masing tak bisa berkutik.
Menipisnya stok makanan, memicu masalah internal di berbagai tempat persembunyian. Banyak yang saling mengorbankan teman atau meninggalkan tempat persembunyian, demi mencari makanan yang di kelilingi oleh banyaknya zombi, yang juga selalu kelaparan akan daging manusia.
Kawanan zombi pun ikut mendatangi daerah perbatasan dari arah Semarang kota. Di malam yang begitu dingin, suara erangan terdengar jelas mendekat. Para penjaga benteng, mengirimkan sinyal ke semua penjaga yang berada di dalam maupun di luar benteng.
Sniper pun bersiap dan menghitung jumlah kawanan yang datang.
"Ada sekitar 50 zombi yang datang," lapor sniper dari walkie talkie.