Segera setelah kata-kata itu meninggalkan bibirnya, Alessia mendapati kenyataan serius dan penting.
Dokter itu mengulurkan tangannya. Alessia masih dalam keadaan bingung dan belum mengetahui apa maksud dari yang dilakukan sang dokter kepadanya saat ini.
"Selamat kuucapkan untuk anda dan suami, Nona Alessia. Anda hamil," kata dokter tersebut seraya menggenggam erat tangan Alessia. Dokter itu menyunggingkan senyum bahagia pada perempuan belia yang terbaring di atas brankar.
Apa?
Hamil?
Bagaimana bisa?
"Saya hamil, Dok? Bagaimana bisa?" tanya Alessia tak percaya. Kedua matanya menatap lebar-lebar pada sang dokter. Keringat dingin mulai menetes dari pelipisnya. Ia benar-benar terkejut.
Apakah benar, Tuhan?
"Tidak mungkin saya hamil, Dok." Alessia menepis kenyataan dari bibir sang dokter.
Dokter itu menatap penuh keheranan pada sang pasien.