Setelah keduanya sampai di taman. Kevin segera mengeluarkan buku pelajarannya. Dari jarak pandang yang dekat itu. Ia semakin yakin bahwa rasa kagumnya bukan hanya sekadar itu saja.
"Sepertinya aku mulai jatuh hati dengan Shazia. Jantung berdebar sangat kencang saat berada di dekatnya. Argh, tetapi aku masih tidak mungkin mengganggu ketenangannya. Ini bukan tujuan utamaku. Masih panjang perjalanan yang harus aku lalui demi masuk ke dalam kehidupannya." Jevin masih terus berkata-kata di dalam hatinya.
Saat selesai menjelaskan, Shazia meminta izin mau ke toilet. Ia juga tidak membawa semua perlengkapan sekolahnya ke sana. Saat kondisi yang sudah aman. Kevin pun segera memasang alat pengintai di dalam ponsel Shazia. Untung saja, kerja dari alat pengintai itu bisa bekerjasama dengan baik.