Bulan akhirnya kalang kabut. Sejak dua hari lalu Kal memang demam. Namun, itu hanya demam biasa yang bisa diturunkan dengan kompres anak. Namun, tiba-tiba semalam demam Kal semakin tinggi, hingga bulan jadi lebih khawatir. Dia sampai tidak bisa tidur, sampai akhirnya Ardi mengantarnya pagi ini ke rumah sakit. Setelah dilakukan tes darah, rupanya Kal terkena demam berdarah. Maka, Bulan langsung tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri, sampai Ardi jadi memarahinya.
"Aku yang lalai, Yah," ujar Bulan sambil menangis. Dia memilih keluar ruang rawat inap ketika Kal dipasangi infus. Dia tidak tega melihat tubuh putrinya yang masih kecil itu sudah harus ditusuk dengan jarum yang menurutnya besar.
Ardi menghela napas. Dia lelah sendiri menceramahi Bulan yang terlanjur merasa bersalah atas kondisi Kal yang buruk hari ini. "Udah, yang penting sekarang dia udah dapat penanganan."