Salsha terperangah melihat airmata Aldi. Bukan cuma Salsha tapi siswa lain nya. Aldi menangis, adalah pemandangan langkah yang mereka lihat.
"Gue serius, Bas. Gue emang mau nyari bini. Gak jaman pacar-pacaran lagi. Mending nikahin udah."
Bastian mendesah, "Serah lo, Baal. Serah lo," Bastian beralih menatap ke arah yang lainnya, "Betewe, kalian mau kuliah dimana? Udah kepikiran belum?"
Aldi dan Salsha saling bertatapan. Seolah memahami pergerakan masing-masing, "Kalo gue, dimana Salsha kuliah, gue disitu." Aldi berkata dengan sangat yakin, tanpa ada keraguan di hatinya.
Salsha yang mendengar ucapan Aldi itu tersenyum manis. Sedikit tersentuh dengan perkataan Aldi itu. Tapi, hal itu tentu saja tak mungkin terjadi. Aldi akan pergi ke Belanda 3 hari lagi. Membayangkannya saja Salsha sudah hampir stroke.
"Lo mau kuliah dimana, Sha?" tanya Steffi.
Salsha hanya menghendikkan bahunya sambil tersenyum, "Belum kepikiran. Tapi mungkin di jakarta aja sih."