Salsha terpana menyaksikan pemandangan puncak malam ini. Dari atas bukit ini, lampu rumah-rumah penduduk nampak seperti tebaran bintang kecil yang berpendar begitu indah. Keheningan malam membuatnya seperti dapat mendengar suara desingan kumpulan kunang-kunang yang sedang bergerombol. Meskipun ia sendiri tak tahu seperti apa bentuk kunang-kunang dan bagaimana suaranya.
Aldi duduk di samping Salsha dan memberikan teh hangat kepada Salsha. Suasana puncak ini terasa dingin. Salsha dan Aldi juga sudah memakai jaket untuk menghangatkan tubuhnya.
"Sha, coba lihat ke atas. Kunang-kunangnya bagus, kan?" tanya Aldi sambil menunjukkan jari telunjuknya ke langit. "Kalau kamu mau dengar suaranya, kamu coba pejamkan mata, dan jangan pikirin apa-apa."
Salsha menatap ke atas sembari mengernyitkan keningnya. "Emang bisa?"
Aldi menganggukkan kepalanya. "Bisa dong. Coba aja."