Kania memang memilih hengkang dari rumah. Ia ingin belajar mandiri dan tak merepotkan orang tuanya lagi. Apalagi sekarang Kania sudah kerja kantoran. Ia bisa menghidupi dirinya sendiri.
"Gal, aku boleh ke kamar? Aku mau istirahat," bisik Salsha pelan.
"Gue anterin Salsha ke kamar dulu," ujar Galang. Kania mengangguk dan menghela nafasnya panjang. Galang sudah banyak cerita tentang gadis itu kepadanya. Dan Kania merasa kasihan dan prihatin.
"Kak Kania nggak terpaksa 'kan nerima gue?" tanya Salsha saat keduanya sudah berada di kamar Kania. Apartemen ini hanya mempunyai satu kamar tidur saja.
"Nggak lah, Sha. Kania baik, kok. Gue yakin lo bakal nyaman berada disini." Galang kurang ajar. Ia tak pernah memanggil Kania dengan sebutan Kak. Ia bahkan menganggap Kania seperti adiknya.
"Yaudah, lo istirahat aja. Gue mau pulang."