Chereads / Almost Broken / Chapter 5 - Bab 5

Chapter 5 - Bab 5

Aldi mengusap wajahnya, "Tapi gak gini caranya, Sha. Kamu gak harus respon chat dia dengan nanyain dia lagi apa, rumah dia dimana, udah makan, bahkan kamu tanyain hobby dia apa. Kalo dia baper gimana?"

Aldi menatap Salsha dingin, Salsha selalu saja bisa membuatnya kesal, "Kamu tahu, Sha. Niat aku bilang ini ke kamu. Biar gak ada yang di tutupi dari hubungan kita. Aku mau kita saling terbuka. Dan aku ngasih kamu hape aku buat balas chat dia itu biar dia tahu kalo aku punya pacar. Tapi apa yang kamu lakuin? Haha. Kamu malah buat dia punya peluang masuk ke hati aku!"

Salsha menunduk, ia tahu ini salahnya, "Maaf. Aku salah."

Aldi berdecih. Tanpa mengucapkan kata apapun, Aldi berjalan menuju motornya terparkir setelah membayar pesanan mereka. Aldi menyalakan motornya membuat Salsha mau tak mau harus menghampiri Aldi. Salsha berdiri di hadapan Aldi dengan wajah menunduk.

"Naik!" kata Aldi dingin.

"Gak mau." Salsha menggeleng.

"Naik atau aku tinggal?" ancam Aldi.

Salsha menggigit bibirnya. Ia tahu ia salah karna merespon chat dari Andirah. Tapi itu semua Salsha lakukan atas dasar cemburu. Salsha cemburu kepada Andirah dan takut Aldi akan berpaling darinya.

"Aku mau kita nyelesaiin masalah kita dulu. Aku gak mau pulang, Ald."

Aldi menghela nafasnya, ia mengangkat wajah Salsha untuk menatap ke arahnya, "Masalah apa?"

"Aku tahu kamu marah sama, aku." Salsha menatap Aldi sendu. Matanya mulai berkaca-kaca.

Aldi mematikan motor yang sempat ia nyalakan tadi. Menarik tangan Salsha untuk lebih dekat dengannya. Tangan Aldi terulur untuk mengusap rambut Salsha.

Perlahan, Aldi tersenyum, "Aku gak marah. Kita pulang, yaa."

Salsha menggeleng pasti, "Gak! Nanti kalo udah pulang kamu pasti marah lagi ke aku."

Aldi menghela nafasnya. Kesabarannya sedang di uji, "Aku gak marah Salsha. Aku cuma kesal sama kamu. Aku ngerasa gak ada gunanya jujur ke kamu. Malah memperkeruh keadaan."

Salsha terdiam, ia menatap wajah Aldi. Ia semakin murung.

"Kamu tahu, Sha. Aku nyoba buat cuek sama orang yang deketin aku itu karna apa? Karna kamu, aku ngejaga perasaan kamu. Tapi apa? Kamu malah ngerespon chat mereka dan ngebuat mereka berharap sama aku. Itu yang aku kesalin."

Salsha menggigit bibirnya. Ia kembali membuat Aldi kesal dan marah. Tapi jujur, ia melakukannya tanpa sengaja.

"Maaf, Ald!"

"Maaf kamu gak ada gunanya!" bentak Aldi. Kesabarannya sudah di ambang batas, "Naik sekarang atau aku tinggal? Aku makin kesal sama kamu, tau gak!"

Salsha mengangguk lesu, tak ingin membuat Aldi tambah marah. Akhirnya Salsha menurut. Ia menaiki motor Aldi.

Aldi pun kembali menyalakan motornya dengan kecepatan rata-rata. Ia fokus pada jalanan di hadapannya.

Sementara Salsha di belakangnya sibuk menghapus air mata yang keluar dengan sendirinya. Bahkan memeluk pingging Aldi pun Salsha takut. Takut Aldi semakin kesal kepadanya.

Lima belas menit perjalanan di isi dengan kebisuan di antara keduanya. Aldi menghetikan motornya tepat di depan rumah Salsha. Salsha turun, ia berdiri di hadapan Aldi dengan wajah menunduk.

"Hey..." panggil Aldi.

Salsha tak menjawab. Ia masih menunduk, tangannya bergerak menghapus airmata yang masih saja keluar.

Aldi mengenyit bingung dengan sikap Salsha. Aldi mengangkat wajah gadisnya itu, "Kamu kenapa?"

"Kamu nangis?" tanya Aldi melihat mata sembab Salsha.

"Maaf," ujar Salsha tulus. "Maaf udah bikin kamu marah. Aku takut kalo kamu marah, Ald. Maafin aku." Salsha berulang kali mengucapkan kata maaf.

Aldi menghela nafasnya. Melihat Salsha seperti ini membuat Aldi menjadi iba. Ia juga tak tega melihat Salsha seperti itu, "Iyaa. Aku maafin. Tapi jangan gitu lagi."

Salsha mengangguk, "Iyaa, gak gitu lagi, kok."

Aldi turun dari motornya dan menarik Salsha dari pelukannya. Menyalurkan rasa sayang yang ia punya kepada gadis itu. Tangannya mengusap punggung Salsha memberikan kenyamanan. Ia juga sesekali mengecup puncang kepala Salsha.

Perlahan, kesedihan Salsha berubah menjadi kebahagiaan. Ia nyaman berada di posisi seperti ini.

Aldi melepaskan pelukannya. Ia menangkup wajah Salsha dengan kedua tangannya. Mengecup mata Salsha bergantian.

"Jangan nangis lagi. Aku gak suka lihat kamu nangis."

"Iya, Ald." lirih Salsha.

"Sekarang kamu masuk. Istirahat, yaa."

Salsha mengangguk, "Iyaa. Kamu juga langsung pulang. Ini udah larut malam."

Aldi mengangguk sekilas sembari mengacak rambut Salsha, "Good night, dear. Have a nice dream."

"Night too, Ald."

*****

Malam ini Salsha lalui seperti malam-malam sebelumnya. Menunggu kabar Aldi tanpa kepastian. Salsha sudah mengirimi Aldi pesan berulang kali dan lelaki itu belum membalasnya.

Salsha paham, mungkin Aldi memiliki kesibukan lain walaupun sebenarnya ada perasaan takut dan khawatir di diri Salsha. Khawatir jika lelaki itu kenapa-napa dan takut jika Aldi bermain api di belakangnya.

Salsha mengecek ponselnya untuk kesekian kalinya. Dan tetap tak menemukan notifikasi apapun dari Aldi. Jangankan membalas, me read chatnya saja tidak.

Salsha menscroll semua kontak whatshapnya. Pencariannya terhenti pada satu nama. Galang. Galang adalah teman masa Smp Salsha yang baru Salsha ketahui jika lelaki itu menaruh hati padanya. Waktu Smp, Galang itu selalu melindungi dari senior nakal yang mengganggunya. Membuat Salsha nyaman berada di samping pria itu.

Iseng, Salsha membuka roomchatnya dengan Galang. Ternyata sudah lebih sebulan ia tak bertukar pesan dengan Galang. Salsha pun berniat untuk menanyakan kabar pria itu.

Salsha Putri

• Galang

• P

• P

• P

Selang berapa lama, ada balasan dari Galang Salsha pun membacanya dan membalasnya langsung.

Galang Setiawan

• Oyyy

• Salsh

• Kenapa?

Salsha Putri

•Sombong banget lo sekarang

•Jarang ngabarin gue

Galang Setiawan

•Sorry, Sals.

• Gue sibuk

• Lagian gue kira lo udah ganti nomor.

Salsha Putri

•Ngeles mulu lo kek bajaj

•Eh, btw, lo masih sama Kezia?

•Masih langgeng, ya?

Galang Setiawan

• Kepo lo

• Wleee

Salsha Putri

• Gue serius, ihh

• Gue kan penasaran

• Mana tau aja udah putus. Haha

Galang Setiawan

•Ngedoain gue lo?

• Gue doain putus juga tau rasa lo

Salsha Putri

• Hahah

• Gue becanda, Gal.

• Gue kangen lo masa

• Udah lama sih gak ngabarin gue.

Galang Setiawan

• Kangen?

• Haruskah gue percaya?

Salsha Putri

• Gue serius, ihh

• Kangen banget sama lo.

Galang Setiawan

• Sa ae loh, Sals.

• Udah malam, tidur noh

• Jangan bedagang. Gak baik sama kesehatan lo.

Salsha Putri

• Oke okee.

• Lo juga jangan bedagang mulu.

• Gue tidur yaa

• Byee

Galang Setiawan

• Byee

• Sweet dream, Salsha :)

Salsha tak lagi membalas chat dari Galang itu. Hatinya sedikit menghangat berkat adanya Galang yang menemani kesepian hatinya.

Hanya sebentar, Salsha kembali murung karna tak menemukan chat dari Aldi. Pikiran Salsha mulai berkecamuk. Memikirkan yang tidak-tidak tentang Aldi.

Mengirimi pesal lagi kepada Aldi dan tetap tak mendapatkan balasan. Salsha memutuskan untuk tidur saja.

Night, Ald.