" Mana cucuku?" tanya Maheswari kepada ibu Marni selaku ibunya Ulan.
" cucumu? sejak kapan kamu menganggap anak yang lahir dari perut anakku adalah cucumu?" tanya Ibu Marni dengan berani.
" sejak hari ini, dia adalah cucuku. anak dari maya dan abrar. paham?" titah Ibu Maheswari.
" ooo tidak bisa seperti itu mertua kejam! itu adalah anak dari kakakku, kalian yang orang kaya tidak berhak mengambilnya." gerutu Kejora
" hey! kamu anak kecil lebih baik diam!." hardik Maya membuat mertuanya dan ibu Marni sontak kaget.
" ternyata ini aslinya kamu ya kak may." sindir Kejora dengan tatapan sinisnya.
Maya tampak geram, wajahnya memerah karena penuh dengan amarah. Ia ingin meluapkan amarahnya kepada Kejora, remaja yang baru beranjak dewasa ini. Ibu Maheswari menggenggam tangan Maya, agar ia bisa mengontrol emosinya dirumah sakit ini. Seketika mereka pergi begitu saja, ibu Marni masih heran dengan maksud kedatangan mereka yang ingin merebut cucunya dari hidupnya.