Srek!
Srek!
Srek!
Suara langkah kaki petinggi kerajaan menghampiri paman Sujali dan paman Sujatmiko yang terduduk di berbatuan besar di bawah dinding istana. Bola mata Sujali dan sujatmiko melirik suara langkah kaki yang hendak mendekatinya. Kemudian Paman petinggi kerajaan itu berhenti di hadapan dua panglima sakti yang berbaju putih tersebut. Sembari mengusap keringat yang mengalir dari kepalanya. Keringat itu mengalir dari rambut yang tertutup mahkota emas yang paman petinggi istana gunakan.
Huh!
Putri Sintawati bernafas sejenak, kemudian dia hendak berbicara kepada paman Sujali dan Sujatmiko yang terduduk di berbatuan besar di bawah dinding istana.
"Sugeng siang Paman Sujali dan paman Sujatmiko," kata petinggi istana itu sembari merapatkan tangannya sebagai tanda hormat kepada dua panglima tersakti itu.