Hia!
Wus!
Wus!
Wus!
Suara kibasan kipas angin di arahkan Nyai Wungu mengenai badan Panglima laba-laba besar yang menggendong Ratu laba-laba dan teman sesama Panglimanya. Akhirnya tiga siluman itu keluar dan terpental dari kawasan istana halaman Pringsewu. Nyai Wungu mengusirnya dengan angin badai dari pusaka kipas yang di dapat dari hutan lapis tujuh di kawasan Raja buto ijo. Ratu laba-laba dan panglimanya yang berwujud laba-laba besar itu terlempar ke tanah melewati pagar istana. Badannya mereka bertiga membentur tanah dan terbentur tanah saat badai angin itu menyerang mereka.
"Ah!" teriak Ratu laba-laba dan Panglima laba-laba yang terkena angin badai dari pusaka kipas Nyai Wungu. Badan mereka keluar terpental jauh dari halaman istana. Badai itu memang di gunakan Nyai Wungu untuk mengusir para siluman laba-laba itu.
Bruk!
Bruk!
Bruk!
Suara Ratu laba-laba dan panglima laba-laba terlempar membentur tanah.