"Awas Sujatmiko, sepertinya dua panglima buaya edan itu mengamuk," kata Paman Sujali sembari melihat Dewi Ambiwati dan buaya raksasa jelmaan Putri Galuh.
"Kau benar Sujali kita harus berhati-hati," kata Paman Sujatmiko sembari melihat Dewi Ambiwati dan buaya raksasa jelmaan Putri Galuh.
Sementara Putri Galuh yang menjelma menjadi buaya raksasa masih terpental dan terbanting di pagar dinding kerajaan Pringsewu. Sementara itu Dewi Ambiwati menatap tajam bola matanya pada Paman Sujali dan Paman Sujatmiko.
"Genduk Galuh! Serang panglima pelindung putri sialan ini dengan gigitan buayamu!" teriak Dewi Ambiwati sambil menunjuk Paman Sujali dan Paman Sujatmiko. Saat itu pula Putri Galuh yang berwujud buaya raksasa langsung berlari menggigit Paman Sujali dan Paman Sujatmiko.
Srek!
Grr!
Srek!
Grr!
Srek!
Grr!