Kemudian Ratu buaya itu terkaget saat badan Pangeran Adipangga ada yang menariknya dengan selendang sutra ungu.
"Hah! Selendang berwarna ungu? Apakah milik pendekar sutra ungu yang menolong Pangeran Adipangga? Kurang ajar!, awas kau Pangeran Adipangga!" gumam Ratu buaya saat melihat selendang sutra ungu menarik badan Pangeran Adipangga. Wajahnya masih memerah penuh parang dan penuh dendam pada Pangeran Adipangga yang di tarik ke dahan pohon, tertutup dedaunan pohon tersebut.
Ratu buaya tercengang, badan Pangeran Adipangga di tarik di dahan pohon dan bersembunyi di daun-daun yang tumbuh lebat pada pohon itu.
Tiba-tiba dari dedaunan pohon tersebut keluar Kiai Wungu yang terbang berdiri menantang si Ratu buaya.
Hia!
Wus!
Suara Kiai Wungu terbang keluar dari dedaunan pohon yang bersembunyi bersama Nyai Wungu dan Pangeran Adipangga.
Wus!
Suara Nyai Wungu terbang keluar dari dedaunan pohon yang bersembunyi dan menyusul kiai Wungu yang terbang lebih dahulu.