Restu mondar-mandir di depan pintu menunggu Kara yang tak kunjung keluar. Padahal acara akan segera dimulai sebentar lagi.
Perjalanan dari sini ke resort nya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit. Bukankah tadi ia sudah memperingati Kara untuk tidak terlambat, apa yang akan ia katakan pada tamu-tamu nya nanti ketika mereka tak melihat kehadiran dirinya di jam yang ditentukan.
Sebuah panggilan Masuk membuat Restu menghentikan mondar mandir nya itu. Ia mengambil ponsel yang ada di saku jas nya itu.
Ia menaikkan alisnya saat membaca nama Bara disana. Apakah ia tidak salah baca atau bagaimana ini? Bara menelpon dirinya? Benarkah?
Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya ia mengangkat telepon tersebut.
"Ada apa?" Tanya Restu, ia mencoba bersikap biasa saja meskipun sebenarnya ia merasa sangat senang karena mendapat telpon dari Bara.