"Baiklah, kalau begitu kau hitung dulu jumlah uang koin itu dan aku mau kau memberikan seperempatnya padaku sebagai uang bayaran mereka yang akan mengawal tempat itu!"
Dion yang mendengar perkataan Ryan itu langsung tersenyum, "Tapi aku butuh mereka menjamin tak ada uang yang akan mereka ambil selama bekerja!"
"Tentu saja!" tegas Ryan lalu sibuk dengan ponselnya.
"Baiklah, aku begitu aku akan pergi dulu ke desa untuk membayar upah mereka besok. Setelah itu, aturlah orang-orangmu untuk mulai berjaga!"
Ryan mengangguk, memang selama ini nego bisnisnya dengan Dion tak pernah gagal.
**
Keesokan Harinya.
Dion bangun di pagi hari dan bersiap untuk membagikan upah yang sudah dia siapkan kemarin. Matanya sebenarnya masih sakit karena luka di pelipisnya yang baru selesai di jahit.