"Bangun, udah pagi. Jadi cewek kebo amat!"
Bayu menepuk-nepuk pelan pipi Nisa berusaha untuk membangunkannya. "Weee ... cepatan elah!"
Bukannya bangun Nisa malah menepis tangan Bayu. "Berisik lo Bang. Gue jodohin sama Sari tahu rasa lo,"ucap Nisa tanpa membuka matanya dan kembali mencari posisi ternyaman.
"Bang, Bang. Lo kira gue Abang tukang Bakso!"
"Ckk, diem deh lo Bang. Lama-lama lo ketularan sifat Si Kulkas."
Nisa benar-benar tidak peduli dengan siapa ia bicara. Ia masih setia bergelut dengan selimutnya.
"Dasar terompet kampret lo. Jadi cew---- ehh ... lo ngapain."
Belum sempat Bayu memberi Nisa ceramah tetapi Nisa dengan entengnya menarik Bayu untuk tidur disampingnya. Hal tersebut pun membuat Bayu bingung. Tapi ternyata diam-diam Bayu memperhatikan wajah Nisa yang damai saat tertidur.