"Udah paham?"
Pertanyaan Bayu spontan membuat Nisa menganguk kecil. Mata Nisa kini kembali melirik ke arah cewek yang ada di hadapannya. Aduh! Kenapa dia bisa bodoh kayak gini sih? Dibohongin lebih dari satu kali bahkan berkali-kali oleh orang yang sama. Benar-benar kegoblokan yang HQQ
"Masih belum puas?"
Pertanyaan dari cewek yang duduk di sofa tepat dihadapannya itu hanya dibalas gelengan kecil dari Nisa.
"Kok cuma nganguk sama geleng-geleng aja sih?" Kesal Alin. "Punya mulut kagak?"
Nisa menghambuskan napasnya kesal. Alin dan Bayu tidak akan paham gimana besarnya rasa malu Nisa saat ini. Apalagi mengingat kalau dirinya itu sempat teriak-teriak layaknya orang kesetanan di depan rumah Alin tadi saat Bayu membawanya kesini. Untungnya sepi, coba kalau ramai, Nisa yakin, tanggapan tetangga sebelah pasti gini "itu mau ngapain? Kok sampai narik-narik paksa gitu sih? Jangan-jangan mau ngelakuin yang tidak-tidak tuh bocah."