"Kirana, tunggu!"
Seakan-akan begitu muak dengan suara orang-orang yang berusaha untuk menghentikan setiap langkahnya sejak tadi, baik itu hanya untuk sekedar menyapa atau mungkin membicarakan hal-hal yang sejujurnya tidak sangat begitu penting untuk dibicarakan, Kirana dibuat menghela nafas panjang.
Tidak bisakah mereka membuat Kirana melakukan apa yang Kirana inginkan dalam keadaan sunyi seperti apa yang ia harapkan?
Walaupun merasa begitu malas dan sedikit terganggu, Kirana memilih untuk menghentikan langkahnya dan menunggu siapakah orang yang memanggil namanya tadi.
Saat melihat perempuan berkacamata itu kini mulai berada di tempat di sampingnya, Kirana dibuat terdiam untuk mengingat-ingat hal apakah yang mungkin membuat perempuan itu tiba-tiba begitu antusias untuk mengejarnya seperti ini.