"Ya, Tuhan! Apa mereka memang sengaja melakukannya di kamar tamu ada suara mereka terdengar menggelegar ke segala penjuru ruangan? Bagaimana mungkin mommy lupa bahwa kamarnya dan kamarku di desain kedap suara sedemikian rupa sementara kamar tamu tidak kedap suara?"
Kirana bergumam dengan pelan sembari berusaha untuk terus melangkahkan kakinya pergi dari sana. Namun, sekuat tenaga apapun Kirana berusaha untuk beranjak pergi dari sana tubuhnya seakan tidak pernah mau sinkron dengan otaknya. Semuanya seakan berniat menyiksa Kirana dengan mendengar semua hal yang membuat dirinya terpukul.
Suara orangan yang terdengar begitu ironis di telinga Kirana membuat perempuan itu hanya bisa menahan nafas sembari mengepalkan kedua tangannya. Pulau dingin kian membasahi wajahnya, dengan pikiran yang terus melayang jauh menerka-nerka apa yang pernah dilakukan oleh Angga dan Amira di dalam kamar tamu.