disekolah tidak punya teman. Aku bilang seperti itu supaya Mama sadar kalau sekarang dirinya sudah banyak berubah, dia sudah tergila-gila dengan harga dan kekuasaan." Mentari pun menjawab dengan sangat berani , dia sudah tidak memperdulikan lagi jika Atma akan ikut murka karenanya.
"Mentari, meskipun kamu disini adalah anak papa yang dikenal banyak orang kamu tidak bisa seenaknya bilang seperti itu. Dia tetap mama kamu, dan jangan pernah kamu bilang seperti itu lagi kalau tidak mau mendapat hukuman!"
Mentari hanya terdiam, tidak tahu harus bilang apa karena sekarang kalau dilihat papa dan mamanya sama saja.
"Apa aku selama ini kurang cukup diam menghadapi situasi di keluarga ini? Aku menunggu papa dan Mama sadar, tapi nyatanya sampai sekarang pun kalian tidak sadar juga. Kenapa sih harta dan tahta itu sangat berarti sekali?" Mentari balas bertanya pada Atma dan Yuanita.
"Kamu ini masih kecil, tidak tahu apa-apa jadi diam saja!" Atma juga membalasnya dengan ketus.
