Emir sengaja membiarkan Selena terdiam dan berfikir sendiri. Emir merasa kasihan pada kedua perempuan yang dikenalnya ini, mereka sama-sama tidak bersalah tapi harus menanggung beban yang cukup berat.
"Kamu jangan terlalu menyalahkan diri sendiri!"
Selena mengangguk paham. "Iya, aku sedang berusaha untuk itu."
"Oh iya Selena, mengenai klub itu aku sudah memikirkannya. Bagaimana kalau kamu coba tawarkan pada teman-temanmu apakah ada yang mau ikut bergabung atau tidak."
Emir akhirnya memilih topik tentang klub yang akan mereka buat, sepertinya kalau membahas soal itu Selena lebih antusias daripada persoalan keluarganya yang tidak ada ujungnya itu.
"Oke, aku coba tawari teman-temanku, tapi aku sejauh ini hanya punya teman yang bisa dihitung oleh jari saja." Selena tertawa sendiri mendengar ucapannya.
"Tidak apa, aku dulu juga begitu. Aku paling juga akan membawa sedikit teman, karena aku pikir mereka akan sibuk dengan urusannya masing-masing."