Setelah itu Jing Tian mengajak Sese untuk pergi. Mengapa juga dia mau menuruti permintaan Sese? Bukankah Sese sudah dengan jelas tidak membutuhkan dirinya lagi? Kenapa dia masih mau menjadi budaknya Sese?
Meskipun demikian Jing Tian masih memiliki rasa kasih sayang untuk Sese. Walau gadis itu dengan jelas telah menolaknya tadi.
"Kau akan membawaku kemana?" Sese bingung ketika Jing Tian menggenggam tangannya.
Sungguh pria yang acuh. Dia mengajukan pertanyaan, tetapi sama sekali tidak ada yang dijawab oleh Jing Tian.
"Katakan terlebih dahulu kau akan membawaku kemana? Aku tidak akan pergi dari sini, sebelum kau mengatakan dengan jelas kita akan pergi kemana."
Kembali Sese menolak Jing Tian. Jika saja dia bukan seorang wanita, maka Jing Tian sudah menghancur leburkan jiwa Sese menjadi debu.
"Tadi kau menginginkan sup buatan ibumu, bukan?" Jing Tian sangat gemas. Dia mengadukan giginya sampai terdengar bunyi yang berdecit.
