Bukan terik matahari yang membuat Ashlea malas untuk bekerja di luar ruangan alias pergi ke lapangan. Namun, mereka. Ya, manusia yang berlalu lalang itu membuatnya merasa tak nyaman. Apalagi dengan tatapan mereka seolah menghakimi Ashlea tak pantas ada di dunia ini.
Sejujurnya, Ashlea pun ingin pergi jika saja ia tak berjanji pada seseorang untuk terus hidup dan bahagia. Bagaimana caranya? Sedang kebahagiaan Ashlea hanya ada Defansa, tapi lelaki itu malah pergi meninggalkan Ashlea.
Devano yang melihat Ashlea cukup berhati-hati menjadi heran. Dari luar nampak sekali hadis ini tak tersentuh oleh apapun. Devano bahkan ragu bahwa ada sesuatu yang membuat Ashlea takut di dunia ini, bahkan Ashela tak takut pada dirinya yang seyogyanya ditakuti oleh banyak orang.
Dia nampak berhati-hati.
"Kau sakit?"
Ashlea menatap Devano sebentar sebelum kembali melangkahkan kakinya, berjalan mendahului Devano.
"Bahkan dia berani mengabaikanku, untuk apa aku khawatir berlebihan padanya."