Satu tahun kemudian.
"Buruan, Arga bangunin Daddy sana!"
Nara menemani anaknya yang sibuk guling sana-sini. Diusianya yang menginjak ke satu tahun ini, Arga sudah pandai berjalan, tetapi untuk cara bicaranya, Arga belum mampu mengucapkan banyak kata. Anak itu sangat aktif dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Pipinya yang tembem itu menambah kesan gemas bagi siapapun yang melihatnya. Belum lagi wajah tampan Arga yang menurun dari Rayhan berhasil membuat siapapun terpukau.
Tangan kecil Arga menepuk-nepuk pelan lengan Rayhan. Lalu ia memekik senang saat Rayhan memberikan respon dengan membalikan tubuhnya.
"Apa nih? Anak Daddy nakal, ya..."
Arga tersenyum lebar melihat Rayhan membuka matanya. "Arga nggak nakal, Daddy. Ini udah siang kenapa Daddy belum bangun juga? Bilang gitu, nak!" Kata Nara.
"Dy..." Kata Arga dengan pelan.