Sudah 7 jam lamanya Nara merasakan kontraksi yang terus berdatangan. Saat ia sampai di rumah sakit, ternyata sudah pembukaan tiga, jadi sampai saat ini Nara sudah berada di pembukaan enam, masih kurang empat pembukaan lagi untuk Nara bisa mengeluarkan bayinya.
Rayhan yang terus berada di samping Nara menatap istrinya dengan tatapan tidak tega. Ia mengusap keringat yang muncul di kening istrinya. Tak sekali dua kali Rayhan mengecup kening Nara. Ia terus menguatkan istrinya untuk bisa melanjutkan perjuangannya. Kedua ibu mereka sudah berada di sana. Rayhan menghubungi mereka pagi tadi.
"Sakit banget, Ray..." Kata Nara lirih. Bibirnya pucat, Nara bahkan tidak memasukan makanan apapun ke dalam mulutnya, ia hanya beberapa kali minum air putih yang dibelikan oleh Rayhan.
"Iya, sayang. Kamu kuat, ya, demi aku sama anak kita." Kata Rayhan dengan lembut.
Nara hanya mengangguk saja. Ia semakin meringis kesakitan saat merasakan kontraksi yang kembali datang.