Selesai mandi, Nara duduk di balkon kamarnya. Ia akan video call Rayhan.
Akhir-akhir ini memang Nara memiliki hobi baru, yaitu merecoki Rayhan dengan menelfon cowok itu.
Namun, yang direcoki juga hanya diam saja, jadi Nara senang melakukan itu.
Video Call On.
"Apa sayangku..."
'sayang-sayang apaan?! Dimana lu? Kayanya bukan dirumah Lo ya?' tanya Nara saat melihat warna dinding yang berbeda.
'Hehe, tau aja deh. Lagi dirumah Riki nih. Ada apa yang, butuh sesuatu?' tanya Rayhan.
Nara menggelengkan kepalanya pelan.
'kayanya mulut Lo enteng banget ya kalo buat manggil-manggil sayang gitu.'
Rayhan tertawa. 'khusus buat Lo nih.'
'si buaya mulai beraksi.'
Nara mendengar tawa dari seberang san. Sepertinya suara tawa dari Riki.
"Buaya-buaya." Cibir Riki.
'lo kok udah seger aja sih Ra. Udah mandi ya?' tanya Rayhan.
'ya udahlah, emangnya Lo. Katanya mau tidur, malah sekarang dirumah Riki.' kata Nara.
'iya, mau tidur dirumah Riki soalnya.' jawab Rayhan.
