Chereads / Rayhan dan Nara / Chapter 20 - Bab 20

Chapter 20 - Bab 20

"Dasar gak tau malu. Cantik sih tapi gampang banget di baperin."

"Ya iyalah Rayhan lebih milih Tika, secara Tika kan lebih kalem daripada dia yang beringas kaya gitu."

"Tika murah senyum guys, lah dia suka banget marah-marah."

"Kasian banget, udah berharap jadi pacar nya Rayhan, eh cowoknya gak mau, hahaha"

Telinga Nara rasa nya sangat panas mendengar cibiran demi cibiran dari siswa-siswa di sekolah nya. Nara berhenti didepan siswi-siswi yang berbicara tadi.

"Kalian tuh cewek. Kalo kalian diposisi gue gimana? Mikir kesana coba, jangan bisanya cuma nyinyir, awas aja semua omongan kalian balik lagi ke diri kalian sendiri." Ucapnya sambil menatap sinis ke arah cewek-cewek itu. Mereka hanya diam saja.

"Lagian gue juga ga ngelakuin hal yang memalukan, ngapain kalian bully gue! Harusnya tuh cowok yang kalian omongin, bukan malah gue." Sambung Nara.

Lalu Nara melanjutkan jalannya menuju kelas. Dia melihat Rayhan berjalan ke arah nya.

"Ra--"

"Gara-gara lo sialan, gue jadi dapet cibiran-cibiran gak bermutu dari mereka!" Ucap Nara kesal.

Rayhan tertawa.

"Yang dapet cibiran siapa? Lo kan bukan gue?" Tanya Rayhan tersenyum miring.

"Lo bener-bener gak punya hati banget ya!"

"Lo tuh jadi orang terlalu gampang banget baper Ra." ucap Rayhan santai.

"Sekarang gue tanya deh sama lo, cewek mana yang gak kebawa perasaan saat di perlakukan dengan manis dan di beri ucapan setiap hari walaupun itu cuma lewat hp? Cewek mana yang gak baper, hah?"

"Heh, gue kasih tau ya. Makanya kalo ngetik itu pake jari, jangan pake hati. Kalo udah baper kaya gini? Siapa yang mau tanggung jawab? Gue? Sorry, gue gak ada rasa sama lo!" Ucap Rayhan dengan santai nya.

"Gue gak minta tanggung jawab dari lo kok. Jadi lo gak usah geer. Gue cuma mau bilang, mungkin sekarang lo nyakitin gue, tapi suatu saat lo akan ngerasain sakit yang lebih parah di bandingkan sama apa yang gue rasain. Bukan nya gue mau doain yang gak baik buat lo, tapi itu udah hukum alam." ucap Nara lalu pergi meninggalkan Rayhan.

¤¤¤

"Hai Ra." sapa Tika.

"Gak ngerasa bersalah banget lo, dengan santai nya bilang hai-hai segala. Kaya ga ada dosa." ucap Farah sinis. 

"Gue gak salah kan Fa, gue gak tau kalo Rayhan suka sama gue. Kalo soal yang kita ketemu di mall waktu itu, gue lebih dulu janjian sama Rayhan, jadi gue ga bisa pergi sama Nara. Ga enak kalo tiba-tiba batalin janji." ucap Tika menjelaskan.

"Basi! Semua orang juga tau itu. Gue sebenarnya udah tau kalo Rayhan suka sama lo itu udah dari awal dia deketin Nara. Gue kira lo peka sama perasaan Nara, tapi ternyata lo gak peka sama perasaan sahabat sendiri." ucap Sena kesal.

"Gue gak tau kalo Nara suka sama Rayhan, dia gak pernah cerita sama gue." ucap Tika.

"Lo tuh sahabatan sama Nara berapa lama sih, hah? Bahkan lo sama Nara sahabatan dari SMP, dan di hitung sampe sekarang kelas 11. Lima tahun Ka, apa selama itu lo masih gak bisa peka sama perasaan Nara?" Tanya Risna sinis.

"Pura-pura gak peka kali." celetuk Nanda tajam.

"Gue beneran ga ngerti, lagian kalian juga udah tau kan kalo gue udah punya pacar. Gue juga ga ada niat buat deket sama Rayhan." Jelas Tika.

"Lo udah punya pacar, terus kenapa Lo ga jalan sama pacar Lo, Lo malah pergi sama Rayhan. Bisa gitu yaa.." Sena tersenyum miring.

"Gue udah bilang kan? Dia ga bisa nganterin. Kalo bisa gue juga sama dia." Tika masih berusaha menjelaskan.

"Kan Lo bisa pergi sama Nara, dia juga ngajakin Lo kan?" Farah kembali bersuara.

"Beberapa hari yang lalu kan kita kaya jauh gitu, jadi gue takut buat ngajakin Nara. Jadi gue ajak aja Rayhan, gue ga tau bakalan kaya gini, karena selama ini kita temenan baik. Jadi gue berpikir kalo gue bisa pergi sama Rayhan ya karena kita udah sahabatan." Jawab Tika.

"Terus kenapa Lo ga batalin aja janji Lo pergi sama cowok itu, kan bisa aja Lo lebih milih Nara?"

Tika hanya diam. Dia menatap temannya satu persatu. "Gue ga enak kalo tiba-tiba batalin." Jawabnya setelah terdiam.

"Alah, bilang aja kalo Lo emang mau pergi sama tuh cowok." Ucap Nanda.

"Enggak gitu. Gue---"

"Udah deh guys, gak usah berantem." ucap Nara melerai perdebatan antara sahabat-sahabat nya. Dia sudah lelah mendengar perdebatan mereka.

"Ra, gue beneran gak--" ucapan Tika terpotong saat Nara mengangkat tangan kanan nya, bermaksud menyuruh Tika untuk berhenti bicara.

"Gak usah di bahas lagi. Gue udah males!" Ucap Nara.

Mata Tika terlihat berkaca-kaca.

"Ngapain nih malah nangis? Waduh!" Ucap Farah.

"Halah, ga usah nangis Ka." Ucap Sena.

Tika hanya diam. Sedangkan Nara menatap Tika kasihan, disini bukan salah Tika sebenarnya, mau bagaimana pun Tika tetaplah sahabatnya.

"Kalian tuh sahabat nya Tika bukan sih?" Tanya Rayhan yang baru datang dan langsung merangkul bahu Tika.

"Wow, pahlawan kesiangan datang. Tuh Ka, udah ada yang belain, enak kan?" ucap Farah tersenyum sinis.

"Lo tuh sahabat Tika kan Ra? Kenapa lo ikut nge-bully dia? Harusnya lo tuh belain dia?" Tanya Rayhan menatap tajam Nara.

"Lo tau apa hah? Baru dateng udah marah-marah ga jelas. Siapa yang bully Tika? Kita cuma lagi lurusin sesuatu aja." Jawab Nara kembali menatap Rayhan.

"Sesuatu apa? Lo--"

"Lo gak usah marah-marah sama Nara deh, mending bawa pergi aja tuh cewek kesayangan lo!!" Ucap Nanda ketus.

"Oke. Yuk Ka kita pergi aja." ajak Rayhan. Namun, Tika menepis tangan Rayhan yang bertengger di bahu nya.

"Lo gak usah sok belain gue, gue gak butuh pembelaan dari lo! Gara-gara lo, persahabatan gue terancam hancur, tau gak?!" Ucap Tika kesal.

"Ka, gue sayang sama lo. Jelas lah, gue belain lo. Udah mending kita pergi aja dari sini." Rayhan bersiap menarik tangan Tika.

Nara yang mendengar ucapan Rayhan hanya memutar kedua bola matanya malas. Apa-apaan mengungkapkan perasaan didepan dirinya.

"Gue gak suka sama lo! Lo mending jauh-jauh deh dari gue!" Ucap Tika menatap tajam Rayhan.

"Ck. Apaan coba!" Decak Nara lalu pergi keluar kelas.

"Ra!" Tika berlari keluar mengejar Nara. Nara tetap berjalan.

"Ra!" Tika menahan lengan Nara saat jarak dirinya dan Nara sudah dekat.

"Apasih Ka? Gue mau sendiri!" Ucap Nara berusaha melepaskan cekalan tangan Tika di lengan nya.

"Ra, kita perlu ngomong. Gue gak mau persahabatan kita hancur, cuma gara-gara Rayhan aja." ucap Tika.

"Gak ada yang perlu di omongin. Semua udah jelas, Rayhan suka sama lo Ka. Gue juga udah gapapa!" Ucap Nara santai.

"Bodo amat sama perasaan Rayhan, gue gak peduli! Kita harus ngobrol berdua, Ra. Please!" ucap Tika dengan tatapan memohon pada Nara.

Nara menghembuskan napas kasar. Di pikir memang tidak ada salahnya berbicara, daripada mereka harus salah paham dan berakhir hancur hanya karena satu cowok.

"Oke!"

Tika menghembuskan napas lega.

"Kita ke taman belakang!" Ajak Tika dan menarik tangan Nara.