"Gue duluan ya Fa, nanti telpon aja kalo udah nyampe rumah." Kata Nara pada Farah.
"Iya Ra, udah sana. Kak Alvin udah nungguin tuh." Farah sedikit mendorong tubuh Nara untuk segera menghampiri Alvin, cowok itu berdiri di samping mobilnya.
"Gue duluan ya guys. Bye!" Nara melambaikan tangannya. Farah dan Sandi membalas lambaian tangan Nara. Sedangkan Rayhan hanya diam saja, dia menatap malas ke arah Nara dan Alvin.
"Nara sama gue ya. Kita duluan." Ucap Alvin.
Tiba-tiba Rayhan berjalan mendahului mereka, lalu dengan sengaja dia menyenggol tubuh Rayhan.
"Ga sengaja." Katanya dengan senyum mengejek.
"Lo kalo ada masalah sama gue bilang bro. Jangan kaya anak kecil gini." Alvin sudah habis kesabaran untuk Rayhan.
Rayhan tersenyum miring, lalu menatap ke arah Nara sebentar. Setelah itu, dia berlalu pergi.
"Kak,"
"Udah ga papa. Ayo!" Ajak Alvin pada Nara.
"Temen Lo kenapa sih San? Perasaan sensi banget sama kak Alvin." Kata Farah.
"Ga tau gue. Cemburu kali liat Nara deket sama cowok lain." Jawab Sandi.
"Dih ga jelas. Orang dia yang jauhin Nara."
"Udahlah kita pulang aja." Ajak Sandi. Farah mengangguk.
----
"Mau langsung pulang?" Tanya Alvin.
"Iya deh kak. Udah sore juga." Jawab Nara. Alvin mengangguk.
"Besok nonton yuk?!" Alvin melirik sekilas kearah Nara, mobilnya mulai melaju meninggalkan cafe.
"Kan besok kita mau selesaiin proposal?"
"Iya, abis itu. Kita cari makan sama nonton gitu? Sebagai tanda terima kasih aku ke kamu." Jawab Alvin.
"Ga usah kak, apaan sih, makasih segala. Kan aku sekalian bantuin buat sekolah juga."
"Ayolah, sekali aja." Mohon Alvin.
Nara menghela napas pelan. "Yaudah, boleh deh."
Alvin tersenyum senang.
---
Sesuai janji mereka, hari ini mereka pergi ke bioskop untuk menonton film.
Kini Alvin dan Nara baru saja keluar dari bioskop. Setelah mengerjakan proposal, mereka memutuskan untuk langsung pergi.
"Kenapa sih ketawa mulu?" Tanya Alvin tersenyum dan menatap Nara.
"Film nya lucu ih." Jawab Nara terkekeh.
"Iya ya. Bikin perut sakit gara-gara ketawa mulu." ucap Alvin terkekeh.
"Langsung pulang aja ya kak." Ajak Nara.
"Gak mau makan dulu?" Tawar Alvin.
Nara melihat jam di hp nya.
"Udah hampir maghrib." gumam Nara.
"Mending kita makan dulu ya, gak baik kalo maghrib-maghrib di jalan." ucap Alvin.
"Ya udah deh. Makan dulu aja." ucap Nara menyetujui.
---
"Belepotan gini sih!" Ucap Alvin sambil membersihkan sambal yang menempel di sudut bibir Nara.
"Iya ya kak? Laper banget soal nya, jadi buru-buru makan nya." ucap Nara tersenyum.
Alvin mengacak pelan rambut Nara.
"Hadeh, pacaran dimana-mana. Males banget liatnya."
Mereka menoleh ke arah suara. "Lo ngapain sih Ray, kenapa dimana-mana ada Lo?!" Kata Nara.
"Lah, ini kan tempat umum. Jadi bebas dong. Harusnya Lo yang gue tanya, pacaran dimana-mana, heran gue. Katanya ketua OSIS panutan, tapi kerjaannya pacaran mulu." Rayhan kembali mencibir Alvin.
"Lo mending pergi deh, gue males debat sama Lo." Nara mengusir Rayhan. Cowok itu segera melesat pergi.
"Ra." panggil Alvin.
"Iya?"
"Kamu udah punya pacar?" Tanya Alvin.
Nara menggeleng. "Aku single happy." jawab Nara terkekeh.
"Masa cantik kaya gini, gak punya pacar sih?" Tanya Alvin tak percaya.
"Gak punya kak." jawab Nara setelah menyeruput jus melon nya.
Makanan mereka telah habis. Lalu Alvin membayar makanan dan minuman mereka.
"Aku anterin pulang sekarang yuk." ajak Alvin. Nara mengangguk.
---
"Mau mampir dulu gak kak?" Tawar Nara. Alvin mengangguk.
"Assalamualaikum. Ma, Nara pulang." Teriak Nara saat memasuki rumah nya.
"Waalaikumsalam. Mama denger ya Ra, gak usah teriak-teriak." ucap Riska.
"Hehe, maaf ma." ucap Nara sambil menunjukan cengiran nya.
"Eh, ini siapa Ra?" Tanya riska saat melihat Alvin berdiri tak jauh dari mereka.
"Itu kak Alvin, kakak kelas Nara, Ma." jawab Nara.
"Malam tante. Nama saya Alvin. Maaf ya tan, Nara pulang nya jadi malam kaya gini. Tadi siang Alvin minta bantuan buat bikin proposal, habis itu Alvin ajakin nonton ke bioskop, terus makan, dan sekarang Alvin anterin pulang." jelas Alvin.
"Kalo tante mau marah jangan marahin Nara ya, marahin Alvin aja." lanjutnya.
Riska terkekeh.
"Tante gak marah kok. Makasih ya udah nganterin Nara pulang, di ajak makan sama nonton juga."
"Udah tugas Alvin tante, kan tadi Alvin yang ngajak Nara, jadi ya sekarang Alvin anterin pulang juga." ucap Alvin.
"Iya. Mau makan malam dulu gak di sini?" Tanya riska.
"Ga usah tante, tadi kan udah makan sama Nara. Saya langsung pamit pulang aja deh." ucap Alvin.
"Loh, masih jam segini loh." ucap Riska.
"Iya tante, takutnya orang tua nyariin." ucap Alvin.
"Oh gitu. Ya udah, hati-hati ya." ucap Riska pada Alvin.
"Iya tante. Assalamualaikum." ucap Alvin sambil mencium punggung tangan Riska.
"Waalaikumsalam. Nara anterin Alvin ke depan gih." perintah Riska.
"Tapi ma---" Ucapan nya terhenti saat melihat isyarat dari mama nya.
"Yuk kak." Alvin mengangguk dan berjalan keluar rumah Nara. Sesampainya di teras, Alvin membalikan tubuhnya menghadap Nara.
"Aku pulang ya." ucap Alvin. Nara mengangguk.
"Besok aku jemput ya Ra?"
"Gak usah kak, aku bisa bawa mobil sendiri. Lagian nanti ngerepotin." Tolak Nara halus.
"Aku jemput aja ya, please!!" Ucap Alvin memohon.
Akhirnya, Nara mengangguk pasrah.
"Yaudah. Aku pamit pulang dulu. Bye, sampai ketemu besok." ucap Alvin sebelum melangkah meninggalkan rumah Nara.
Nara mengangguk dan melambaikan tangan nya. Setelah itu, dia masuk ke dalam rumahnya. Baru selesai menutup pintu, dia sudah di kejutkan oleh mama nya yang tiba-tiba berdiri di belakang nya.
"Ck. Mama ngagetin aja sih!" Gerutu Nara.
"Pacar kamu?" Tanya Riska pada Nara.
"Siapa?" Tanya Nara bingung.
"Si Alvin." jawab Riska.
"Bukan Ma, kan Nara udah bilang, dia kakak kelas aku." ucap Nara.
"Mama yakin, kalian otw pacaran." ucap Riska dengan penuh keyakinan.
"Ck. Mama ngayal mulu, gak mungkin lah, kak Alvin suka sama aku. Dia itu termasuk cowok keren dan populer di sekolah, masa iya suka sama aku yang biasa aja kaya gini." ucap Nara.
"Tapi mama suka sama cowok kaya gitu." ucap Riska.
"Mama suka sama kak Alvin? Mama mau selingkuhin papa?" Tanya Nara heboh.
"Apaan sih, ya masih gantengan papa kamu kemana-mana lah. Mama suka sama cowok kaya gitu maksudnya, dia sopan dan baik." jawab Riska.
"Oh gitu. Kalo mama sampai selingkuhin papa, awas aja!" Ucap Nara tegas.
"Ya kali mama selingkuhin papa, bisa gak makan bertahun-tahun mama kamu ini." ucap Riska memelas. Nara terkekeh melihat ekspresi mama nya.
"Udah ah, Nara mau istirahat dulu." ucap Nara melangkah menuju kamar nya.
"Gak mau nungguin papa pulang?" Tanya Riska.
"Nara capek Ma." jawab Nara dengan wajah memelas.
"Yaudah kamu istirahat aja." ucap Riska pasrah saat melihat raut lelah di wajah putri nya.
---
"Nara ada hubungan apa ya sama tuh ketua OSIS, perasaan makin nempel aja." Gumam Rayhan.
"Tapi gue ya ga peduli sih, palingan cuma baperin Nara aja. Ck."
Lalu Rayhan memainkan ponselnya.
----