Aku bisa tidur. Menutup mataku mungkin adalah hal terbaik saat ini, tapi upaya itu membuatku terlalu sadar akan kehadirannya di sampingku. Sikat lengannya ke tanganku kadang-kadang terasa seperti besi merek di kulitku, lenganku telanjang, lengannya yang tertutup kancing lengan panjang yang tidak ada urusannya terlihat begitu bagus untuknya.
Mungkin pikiranku mempermainkanku, tapi hampir seperti aku bisa merasakan kehadirannya di sampingku.
"Permisi," kataku tiba-tiba, berdiri di kursiku.