Chereads / 99 Hari Terjebak dalam Tubuh Istri Pewaris / Chapter 10 - Melihat diri sendiri

Chapter 10 - Melihat diri sendiri

Saat siang tepatnya pukul 1, Michael duduk tertunduk di kursi samping ranjang di mana Casey terbaring lemas tidak sadarkan diri dengan berbagai peralatan medis yang terpasang pada tubuhnya. Pria itu menggenggam tangan kekasihnya yang lembut dan sangat lemas bahkan dingin, sementara matanya menatap wajah kekasihnya yang agak pucat dengan kondisi kening yang terpasang perban dan hidung yang terpasang selang oksigen.

"Sayang ... Andai kamu tahu aku tidak bisa berhenti menyesali kebodohan ku yang telah mengabaikan kamu terus menerus. Kamu benar ... Aku terlalu gila kerja dan kamu benar bahwa waktu sangat berharga untuk kita." Michael menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan perlahan. "Dan aku telah menyia-nyiakan waktu yang seharusnya aku manfaatkan untuk bersamamu dengan terus bekerja ... Aku sangat bodoh! Aku terlalu membuatmu selalu menunggu dan kecewa."

Ceklek ...

Perhatian Michael langsung tertuju pada pintu yang terbuka. Dia melihat Nathan bersama istrinya yang duduk di kursi roda dan didorong memasuki ruang rawat VVIP itu.

Dalam diam, Casey yang masih berada di dalam tubuh Clara merasa benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Ya tentu saja hal ini sangatlah aneh sekaligus tidak masuk akal baginya karena tubuhnya sedang terbaring, sementara jiwanya berada di tubuh Clara.

_kenapa bisa seperti itu? Bagaimana semuanya terjadi dan kenapa ini semua juga terjadi padaku? Dan apakah aku bisa kembali ke tubuh asli ku? Tapi bagaimana caranya?--

Itulah pertanyaan yang selalu hinggap di pikiran Casey hingga tanpa terasa Nathan sudah berhenti mendorong kursi rodanya, dan memposisikan dirinya berada di sisi kiri ranjang.

"Aku benar-benar tidak menyangka," lirih Nathan, menatap iba pada Casey yang terbaring koma.

"Tidak ada yang menyangka, dan sekarang yang ada hanya penyesalan," sahut Michael dengan lesu.

"Apa yang kamu sesali?" tanya Casey, melirik Michael yang terus menggenggam tangannya.

"Selama ini aku terlalu dingin padanya, aku selalu mengutamakan hal lain daripada dia ... Bahkan kemarin dia sangat ingin aku mengantarnya ke pesta pernikahan kalian tapi aku malah pergi dan membiarkan dia diantar oleh sopirnya," jelas Michael dengan tatapan terus mengarah pada Casey yang bernapas dengan sangat lambat. Suara monitor detak jantung yang tidak stabil, membuatnya takut jikalau kekasihnya itu berhenti bernapas. Hmm, tapi sebenarnya itu hanyalah tubuh, karena jiwa kekasihnya ada dalam tubuh Clara.

"Menyesal selalu belakangan," sahut Casey dengan ketus.

"Semoga saja dia segera sadar hingga kamu bisa memperbaiki sikapmu padanya, dan selalu ada untuknya," seru Nathan yang berdiri di belakang Casey.

Michael hanya mengangguk.

Suasana kembali hening. Casey melirik Michael yang terlihat begitu menghawatirkan keadaannya, bahkan semburat kesedihan di wajahnya sangat jelas terlihat. Hal seperti ini membuatnya merasa diutamakan, namun dia juga sedih karena tidak bisa mengatakan tentang dirinya sekarang berada dalam tubuh Clara karena itu akan membuat Nathan kecewa, bahkan belum tentu dia akan dipercaya.

"Eh ... Apa sudah diketahui tentang penyebab kecelakaannya yang menimpa Casey?" tanya Nathan.

"Belum," singkat Michael.

"Seharusnya kamu segera menyelidiki," seru Nathan.

"Tidak," sahut Michael lalu menempelkan telapak tangan Casey pada pipinya, sambil menatap wajahnya dengan sendu. "Aku tidak akan meninggalkan dia sedetikpun. Aku khawatir jikalau terjadi hal buruk padanya ... Aku belum siap kehilangan dia," lanjutnya sedih.

"Tapi kamu perlu menyelidiki apa yang membuat mobilnya tidak bisa dikendalikan dan akhirnya celaka," seru Nathan dengan sedikit kesal melihat Michael yang lembek.

"Yeah aku tau ... Oskar yang akan menyelidiki tentang kecelakaan ini. Dan aku akan fokus pada Casey ... Aku ingin selalu menjaganya," sahut Michael.

Casey terdiam, merasa bingung dengan situasi ini. Melihat Michael yang sedih, membuatnya lemah dan ingin memeluknya namun dia tak mampu. Wanita itu benar-benar frustasi, merasa ingin kembali pada tubuhnya, namun bagaimana caranya?

'Mugnkin jika aku menyentuh tubuhku, mungkin roh ku bisa kembali ke tubuhku,' batinnya kemudian mengulurkan tangannya untuk meraih tangan kiri tubuhnya sendiri namun tidak ada reaksi apapun.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Nathan, menunduk memposisikan kepalanya di samping kepala Clara.

"Eh ... Aku ... Aku hanya merasa kasihan padanya," jawab Casey kemudian segera melepaskan genggaman tangannya. 'Tidak berhasil,' batinnya.

Ceklek ....

Pintu ruangan kembali terbuka. Perhatian Casey beralih pada Mia yang datang memasuki ruangan dengan membawa paper bag besar berwarna kuning kecoklatan, dan menatapnya dengan canggung.

"Apa kamu teman Casey?" tanya Mia.

"Yeah," jawab Casey.

Mia mengangguk paham kemudian beralih melirik Michael sambil meletakkan paper bag itu ke atas meja dekat ranjang. "Michael, sebaiknya kamu makan. Aku sudah beli makanan kesukaan mu," serunya.

"Nanti saja, aku belum lapar," sahut Michael tanpa menoleh.

"Tapi kamu harus makan. Sejak tadi kamu belum makan samasekali. Jangan sampai kamu jadi sakit dan gagal menjaga Casey ... Itu sama saja kamu semakin gagal menunjukkan bahwa kamu peduli padanya," seru Mia sambil menepuk pundak Michael.

Michael hanya diam, masih sedih menatapi Casey.

"Sebaiknya kamu makan, karena jika kamu terlambat makan ... Asam lambung mu akan kambuh," seru Casey dengan tatapan datarnya.

Seketika Michael menatap Clara dengan heran. "Bagaimana kamu tau aku punya riwayat penyakit lambung?" tanyanya.

"Eh ... Casey pernah mengatakannya padaku," jawab Casey agak gugup.

"Apa dia menceritakan banyak hal tentang ku padamu?" tanya Michael lagi.

Casey hanya mengangguk.

Michael menghela napas, kembali memfokuskan pandangannya pada Casey yang masih terbaring.

"Dia sangat memperdulikan kamu meskipun dia juga gila kerja. Dia bilang padaku bahwa dia selalu mengingatkan kamu supaya tidak terlambat makan karena dia tahu kamu memiliki masalah mengenai lambung," seru Casey.

Michael terdiam sebentar menatap Clara. Setelahnya dia menunduk dalam, kemudian mengambil makanan yang disiapkan oleh Mia.

"Makanlah ..," seru Mia dengan iba.

Dengan malas, Michael pun memakan makanan yang berupa tuna sandwich. Sesekali dia menatap Casey yang masih terbaring di ranjang. Hatinya seolah teriris kala teringat kekasihnya itu sering kecewa hanya karena ingin ditemani, dingin diperhatikan dan dimanjakan. Hal itu membuatnya terus menerus merasa bersalah dan menyesal.

'Aku tidak nafsu makan,' batinnya sambil memejamkan mata. Tangannya yang menggenggam sendok berhenti. 'Casey, mau berapa lama lagi kamu tertidur? Kumohon sadarlah....'

Casey yang duduk di dekat Nathan pun hanya bisa diam menatap iba pada Michael yang begitu terpukul atas apa yang terjadi. 'Kenapa ... kenapa baru terlambat menyadari bahwa aku berarti untukmu saat aku sudah seperti ini? Sekarang akupun tidak tau bagaimana caranya kembali ke dalam tubuhku? Aku tidak tau bagaimana kehidupan semacam ini akan berlangsung ... aku mendadak menjadi istri Nathan ... aku sungguh bingung ....' katanya dalam hati.