"Aurora ...!"
Casey langsung menyambut Aurora yang baru datang dengan dibopong oleh Anthony memasuki ruang tamu. Dia menatap iba pada asisten sekaligus sahabatnya itu hingga mengikutinya langsung menuju kamar.
Anthony mendudukkan Aurora di tepi ranjang kemudian meluruskan kakinya.
"Ugh, rasanya sakit sekali ... Ini seperti tidak sekedar terkena pecahan kaca," ucap Aurora dengan tatapan tidak nyaman seolah menahan rasa sakit.
"Apa kamu ingin diperiksa dokter?" tanya Casey sambil duduk di tepi ranjang, di dekat kaki Aurora.
"Kurasa begitu. Aku baru ingat kalau pecahan botol itu mungkin mengandung air keras karena itu adalah botol berisi air keras," ucap Aurora dengan sendu, mengingat peristiwa mengerikan di toilet tadi. "Dia mencoba menyiram wajahku dengan air keras. Tapi aku berusaha menghindar hingga aku melempari dia dengan tas dan heels ku, akhirnya dia tidak sengaja menjatuhkan botol air keras itu, akhirnya pecah dan kena kali ku," lanjutnya.