Patricia turun dari mobil, berjalan menuju pintu utama rumah tahanan sambil menenteng paper bag berwarna hitam serta tas berukuran sedang. Wanita itu bertemu dengan petugas lalu meminta untuk diantar menuju ruang besuk karena dia ingin menemui ibunya.
Di dalam ruangan metalik, Patricia Dudung di kursi berhadapan pada meja dan meletakkan barang bawaannya di sana. Wanita yang memakai celana berwarna biru gelap dipadu dengan atasan hitam ketat dan membiarkan rambutnya terkerai begitu saja, terdiam dengan perasaan cemas menanti polisi yang sedang menjemput ibunya di ruang tahanan.
'Kuharap Mama tidak marah karena aku belum bisa membalaskan dendamnya pada Nathan ataupun Fabrizio. Aku benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu karena Felix selalu mengawasi aku,' batinnya dengan gelisah.
"Patricia ...."