Setelah diperiksa oleh dokter Tiffany, akhirnya Casey pulang ke penthouse supaya istirahat sementara Nathan selalu menemaninya. Gadis itu sudah sadarkan diri, langsung makan dan minum obat dengan dilayani oleh Aurora.
"Urusan kantor biar aku yang handle," ucap Nathan dengan tatapan datar, bersendekap tangan menatap Casey yang duduk bersandar pada kepala ranjang.
Aurora yang sudah selesai memberikan obat pada Casey, segera meninggalkan kamar dengan membawa nampan berisi piring bekas makan Casey tadi.
"Kurasa itu tidak perlu. Biar karyawan kepercayaanku yang mengatasi masalah di kantor," sahut Casey dengan lemas.
"Tidak, kamu tidak bisa mencegah aku," ucap Nathan dengan agak tegas kemudian duduk di tepi ranjang tepat di samping kaki Casey. "Aku akan datang ke kantor, mengarahkan karyawan mu untuk melakukan peninjauan ke pabrik. Kamu tidak tau di pabrik ada hal-hal yang sudah tidak layak untuk digunakan."
"Apa maksudmu?" tanya Casey.