Casey berjalan dengan langkah lambat di jalur pejalan kaki, sesekali mengusap air matanya yang masih saja menetes mengingat nasibnya yang begitu malang dari segi kekeluargaan ataupun percintaan. Gadis itu berjalan dan terus berjalan, tanpa arah jelas ke mana dia akan menghentikan langkahnya. Bayangan saat Mia mengaku telah mengandung anak Michael, seolah terus membuatnya begitu sakit.
"Andai aku punya orangtua, mungkin aku bisa bersandar pada mereka .. mungkin aku bisa meluapkan isi hatiku pada mereka," lirih Casey dengan sendu.
Tiba-tiba mobil berhenti di dekatnya. Casey pun berhenti, menoleh menatap seseorang yang baru turun dari mobil itu adalah Leonardo dan Verena yang langsung menghampirinya. Dia pun memalingkan wajahnya dan air matanya seolah ingin menyembunyikan tangisnya.
