Proses pemakaman sudah selesai, para pelayat pun sudah mulai meninggalkan lokasi pemakaman. Tapi Nathan masih tetap berdiri di samping makam Clara yang masih sangat baru. Pria itu terdiam dengan tatapan terus tertuju pada gundukan tanah di hadapannya, membayangkan istrinya berada di dalam peti dalam tanah itu sendirian.
"Nathan, ayo pulang," seru Rudolph yang berdiri di samping Nathan.
"Papa pulang duluan saja," sahut Nathan tanpa menoleh.
Rudolph menghela napas, mengangguk-anggukkan kepalanya seolah paham dengan apa yang dirasakan oleh Nathan saat ini. Pria paruh baya yang mengenakan setelan berwarna hitam itu pun menepuk pundak putranya.
"Papa tahu apa yang kamu rasakan, tapi papa harap hal ini tidak membuatmu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Tetap percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita, dan ada rencana baik dibalik semua duka ini. Tuhan tidak akan memberikan ujian berat kepada para umatnya melebihi kemampuannya para umatnya," ucapnya.