"Baik, hanya pabrik kecil dan buruk seperti ini saja. Saya pasti bisa kerja di tempat yang lebih bagus!"
"Tidak tahu terima kasih," kesal sang bos.
"Anxel, karena kamu sudah menyelamatkan saya dari kerugian, ini bonus buat kamu." Sejumlah uang yang tak seberapa, ingin sekali diambil, tapi dia menolong semua ini ikhlas, tanpa mengharap imbalan.
"Tidak usah, Pak," tolaknya.
"Sudah terima saja, buat tambahan uang belanja, lumayan ini." Karena bosnya terus memaksa, Anxel pun menerimanya.
Mobilnya dijual, untuk membayar semua gaji karyawan sore ini, dan hanya ditukar sebuah motor biasa.
"Setidaknya saya tidak bingung kalau mau ke mana-mana," gumamnya menepuk kepala motor tersebut.
Di depan rumah, Amira menggantikan mamanya menyapu. Lyra sedang manja dengan omanya di dalam rumah. Seorang lelaki dengan masker hitam dan jaket yang asing bagi Amira, datang.
"Maaf, Bapak ini pengantar paket, ya?"
Bukannya menjawab, dia malah mengeluarkan bunga mawar untuk Amira.
