"Kembalikan suamiku. Kenapa kamu lakukan semua ini, kamu adalah lelaki tak punya hati yang pernah aku temui!"
Gerald terdiam, kelihatannya lelaki itu bahagia mendengar suara tangisan Amira.
"Aku bakalan lakukan apa saja, asal Anxel kembali," lirihnya.
"Untuk hal itu sepertinya mustahil," jawab Gerald.
"Kalau gitu beritahukan aku, lokasi kamu mencelakai Anxel. Aku mohon," pintanya kembali.
"Kamu tidak akan menemukannya, percuma!"
"Aku pasti bisa, aku yakin!"
"Dengan satu syarat. Tanda tangan kembali surat itu, dengan poin tambahan kamu harus menikah denganku," tegasnya.
Amira tak lagi berpikir apapun, dia tak peduli yang penting baginya bisa bertemu dengan Anxel.
"Baik, akan aku lakukan. Cepat beritahu aku!"
"Aku bakalan datang ke rumah kamu, lewat jendela kamar. Setelah itu, baru aku akan memberitahu semuanya," jawab Gerald.
"Maafkan, aku sayang ...."
Tok, tok, tok!!