Sebisa mungkin, Amira menenangkan sang suami.
"Tidak, dia bukan calon menantu saya kalian sudah salah kira," ungkap mama Niko kemudian setelah melihat wajah Anxel yang memerah siap untuk meledakkan amarah yang dia tahan.
"Oh, maaf kami pikir demikian, karena wanita ini terlihat sangat dekat denganmu. Jadi, yang mana calon istrinya?"
"Niko itu, masih ingin fokus kerja, dia belum ...."
"Eh, Tante sekalian, perkenalkan, dia adalah Nara, calon istri saya. Sebentar lagi saya akan melamarnya."
Niko menarik lengan wanita yang berdiri di sampingnya, sembari wanita itu membuka masker penutup yang sedari tadi dia kenakan untuk menyembunyikan identitas aslinya. Betapa terkejutnya sang mama, apalagi dengan Nara yang saat ini sudah bisa berdiri tanpa bantuan kursi roda lagi.
"Kamu ...." Perkataannya terpotong.