Kediaman Tuan Alex.
Nampaknya, kedatangan mereka berada pada saat yang tidak tepat.
"Pa, itu bukannya anak dan menantu kita?" Mamanya menunjuk ke arah mobil yang mulai memasuki halaman rumah tersebut.
"Iya, mereka mungkin ingin menjemput Kanaya."
"Tapi, kita akan pergi," lanjutnya bingung.
"Mama," sapa Amira memeluk sembari memberikan kecupan pada kedua pipi wanita itu.
"Bagaimana kabarnya, Ma? Sudah baik-baik saja?"
"Iya sayang, Mama baik. Kamu dan Anxel juga?"
Wajah Amira terlihat sangat berseri-seri. Sudah lama dia tak berujung ke rumah mertuanya, mungkin kisaran satu bulan terakhir dan itu dikarenakan sibuknya kegiatan yang harus dia jalani di rumah.
Terlebih, saat Anxel sudah mulai aktif masuk ke kantor dan kelahiran bayi kembarnya beberapa waktu yang lalu.
"Di mana Kanaya, dia tidak terlihat ada di sini?"